"Existential Threshold” adalah judul album ketiga dari DJ
yang akrab dipanggil Newo Maulana, saya sendiri. Dirilis pada hari Jumat 20
Februari 2015, sebagai album gratis yang bisa didownload di http://bit.ly/existential-threshold. Saya merilis album ini tanpa label rekaman dan media partner apapun. Design
album, marketing, deskripsi, dan promosi juga dikerjakan secara mandiri. Lagu
yang terdapat pada album ini ada 5, dengan genre yang saya sebut sebagai glitch
punk, grain dance, mechanic hop, high-bass, dan dreamstep. Saya menciptakan 5
genre tersebut dan mengakui genre-genre itu sebagai turunan dari Dance Music
(DM) bukan EDM dan IDM. Genre-genre tersebutlah yang menguatkan pesan dari
album ini, yaitu tentang isu eksistensial khususnya tentang pengreduksian
eksistensi manusia.
Kelahiran kita di dunia ini bukan karena kemauan kita
sendiri. Kita tak pernah memilih lahir sebagai anak siapa, ras apa, dari keluarga
apa, tahun berapa, dan di negara mana.Terlemparnya kita di dunia ini sekaligus
diikutcampuri oleh hukum-hukum yang berlaku di negara, bahkan komunitas
terdekat kita; keluarga. Negara dan keluarga tak pandang siapa yang telah
lahir, yang penting dia harus tunduk kepada hukum. Hukum tersebutlah yang saya
sebut sebagai “threshold”-nya eksistensi manusia (Existential Threshold).
Dengan hukum itu, eksistensi manusia ditepuk sebelah mata menjadi esensi yang
berkedip sebelah tangan. Esensi kita dipandang lewat kacamata parametrikal yang
mereka pakai. Jika kita mau ke toilet sebentar, mereka akan membalikkan kita
lagi ke dalam frame kacamata tersebut. Kita hanya bisa buang air di tempat yang
bukan kita sebut sebagai toilet tapi mereka menyebutnya toilet.
Pada akhirnya, saya menyudahi deskripsi ini dengan
menyampaikan problem tersebut tanpa solusi agar kita masing-masing berpikir
lebih eksis. Jika, pembuat hukum adalah yang terbebas, maka apa alasan dia
mengurung kita di kamar yang sempit dan gelap ini? Kita yang ingin terbebas,
haruskah membuat hukum juga? Bagaimana dengan anak-anak kita yang menjadi
korban atas hukum yang dibuat? Jika kita tidak membuat hukum apakah berarti
anak-anak kita nanti terlepas dari hukum? Apakah anak-anak akan menjadi korban
seperti saya?
SPECIAL thanks to: Mama, Papa, Mas Amran, Azmi, Gotcha Randy yang telah mengisi suara “Block Machine”, Feby Aqmarina yang udah menransfer makna album ini ke dalam interpretasi visual, Titis Pratiwi, Bung Yasin yang sering mendukung saya untuk pede dalam membawakan lagu “Aku Ingin Bebas”, Aisya Maura yang telah mengritik “Aku Ingin Bebas”, Ibu Marusya Nainggolan yang telah mengritik “Cahaya Penghancur Duka”, Mas Arya (DTX), Bhaskara dan Bodat (Feast JKT), Yayan (The Northside) yang ngasih tips tentang perilisan mini album mandiri, masyarakat Universitas Indonesia yang berbagi skill dan ide, masyarakat SAE Institute Jakarta yang mengizinkan saya merekam “Aku Ingin Bebas” di studio 1, teman-teman saya yang tak bisa saya sebutkan satu per satu, also massive big thanks to all my fans that I very really love.
Illustration by: Feby Aqmarina
"After Soul Beyond Organism"
SPECIAL thanks to: Mama, Papa, Mas Amran, Azmi, Gotcha Randy yang telah mengisi suara “Block Machine”, Feby Aqmarina yang udah menransfer makna album ini ke dalam interpretasi visual, Titis Pratiwi, Bung Yasin yang sering mendukung saya untuk pede dalam membawakan lagu “Aku Ingin Bebas”, Aisya Maura yang telah mengritik “Aku Ingin Bebas”, Ibu Marusya Nainggolan yang telah mengritik “Cahaya Penghancur Duka”, Mas Arya (DTX), Bhaskara dan Bodat (Feast JKT), Yayan (The Northside) yang ngasih tips tentang perilisan mini album mandiri, masyarakat Universitas Indonesia yang berbagi skill dan ide, masyarakat SAE Institute Jakarta yang mengizinkan saya merekam “Aku Ingin Bebas” di studio 1, teman-teman saya yang tak bisa saya sebutkan satu per satu, also massive big thanks to all my fans that I very really love.
-Newo
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Influenced by punk & metal
bands such; Noxa, Jeruji, Feast, Pennywise, Netral, BabyMetal, EDM artists;
Skrillex, It takes two tango, Frigi Frigi, Filastine IDM artists; Etza
Meisyara, Aphex Twin, Cardopusher, Kontaminasi Kapitalis. It contains
lyrical dubstep and breakcore song, glitch hop beats, gamelan tunes. But
surely, the genre is not EDM or IDM, I claim that the genre is "DM".
Let's Being HARDCORE!