Remix ini dibuat bertepatan dengan hari ulang tahun saya, yang ke 20, tepatnya pada tanggal 6 Januari 2015, pukul 04.00-11.00, di kosan saya, Kukusan, Depok.
"Are you gonna stay the night?" adalah pertanyaan sekaligus pernyataan yang menyinggung konsep 'Waktu'. 'Waktu' itulah yang menjadi tema pada lagunya Zedd ini. Kemudian saya meremix lagu tersebut dengan men-spesifik-kan tema, yaitu mengenai 'Waktu Psikologis'. Waktu psikologis digambarkan dengan tempo Moombahton yang sangat lambat berubah menjadi tempo drum n bass yang sangat cepat di pertengahan karya ini.
Waktu psikologis adalah waktu yang dimiliki setiap individu, dimana waktunya bersifat relatif/berbeda dengan orang lain. Contoh sederhananya: Kadang-kadang kita mengalami bahwa waktu sangat lambat dan kadang-kadang sangat cepat, sementara orang lain mengalami sebaliknya.
Keberadaan kita selalu berada di dalam waktu dan tak bisa menetapkan waktu, apalagi menetapkan malam (stay the night).Walaupun kita sama-sama menyepakati adanya ketetapan satuan-satuan jam, tetapi pengalaman kita terhadap waktu itu sendiri, tak menetap. Ya, kadang cepat, kadang lambat. Kompleksitas pengalaman kita itulah yang saya gambarkan dengan beat breaks.
Dalam pembuatan remix ini, saya sekaligus berkontemplasi akan kesadaran saya atas waktu psikologis saya sendiri. Dan hasil pembuatannya ini merupakan peringatan saya kepada pendengar-pendengar, untuk sadar akan waktu psikologisnya sendiri.
"Are you gonna stay the night?" adalah pertanyaan sekaligus pernyataan yang menyinggung konsep 'Waktu'. 'Waktu' itulah yang menjadi tema pada lagunya Zedd ini. Kemudian saya meremix lagu tersebut dengan men-spesifik-kan tema, yaitu mengenai 'Waktu Psikologis'. Waktu psikologis digambarkan dengan tempo Moombahton yang sangat lambat berubah menjadi tempo drum n bass yang sangat cepat di pertengahan karya ini.
Waktu psikologis adalah waktu yang dimiliki setiap individu, dimana waktunya bersifat relatif/berbeda dengan orang lain. Contoh sederhananya: Kadang-kadang kita mengalami bahwa waktu sangat lambat dan kadang-kadang sangat cepat, sementara orang lain mengalami sebaliknya.
Keberadaan kita selalu berada di dalam waktu dan tak bisa menetapkan waktu, apalagi menetapkan malam (stay the night).Walaupun kita sama-sama menyepakati adanya ketetapan satuan-satuan jam, tetapi pengalaman kita terhadap waktu itu sendiri, tak menetap. Ya, kadang cepat, kadang lambat. Kompleksitas pengalaman kita itulah yang saya gambarkan dengan beat breaks.
Dalam pembuatan remix ini, saya sekaligus berkontemplasi akan kesadaran saya atas waktu psikologis saya sendiri. Dan hasil pembuatannya ini merupakan peringatan saya kepada pendengar-pendengar, untuk sadar akan waktu psikologisnya sendiri.